SEJARAH
Pada tahun 1989, Presiden Soeharto meluncurkan program Tahun Sadar Wisata, yang dikelola oleh Bimbingan Masyarakat (Binmas) Ditjen Pariwisata di bawah Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi. Kampanye ini bertujuan mempersiapkan masyarakat untuk menyambut Visit Indonesia Year 1991 dengan menekankan konsep Sapta Pesona, yaitu tujuh aspek penting dalam pengembangan potensi wisata, termasuk keamanan, ketertiban, kebersihan, keramahan, keindahan, kesejukan, dan kenangan. Sadar Wisata mencerminkan partisipasi dan dukungan penuh dari berbagai lapisan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan pariwisata di suatu destinasi. Berawal dari kesadaran akan wisata tersebut, terbentuklah Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS). Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) merupakan organisasi tingkat masyarakat yang terdiri dari pelaku pariwisata yang berperan sebagai penggerak dalam menciptakan iklim kondusif bagi industri pariwisata dan mewujudkan konsep Sapta Pesona tersebut.
POKDARWIS BEO MANO terbentuk atas inisiasi dari beberapa orang muda yang tergerak untuk memajukan industri pariwisata local melalui KELOMPOK SADAR WISATA. Didkusi panjang mengenai pemebentukan POKDARWIS ini sudah lama berkembang melalui group whatsapp. Diskusi lepas itu akhirnya mengerucut pada Kamis Malam, 06 Juni 2023, proses pemilihan badan pengurus kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Gendang Mano, pun terbentuk. Dalam pertemuan di rumah salah satu inisiator Pokdarwis Mano, yang dihadir secara langsung oleh 08 orang dan belasan anggota dan pemerhati pariwisata Mano melalui zoom—Denny Wa’or, akhirnya ditetapkan sebagai ketua, Adrian Pantur sebagai Sekretaris dan Boni Moris pada posisi bendahara Pokdarwis Perdana Gendang Mano yang akan bertugas beberapa tahun ke depan.
Denny Wa’or dalam pernyataannya usai ditetapkan sebagai ketua Pokdarwis Mano menuturkan, tantangan terbesar para pengurus perdana Pokdarwis Mano, berupa upaya menyamankan persepsi di kalangan warga gendang Mano terkait pariwisata berikut potensi wisata yang ada di wilayah gendang Mano. Karena itu, dalam pekan ini pihaknya bersama pengurus yang lain akan berkoordinasi dengan tetua adat Gendang Mano guna membahas agenda kerja Pokdarwis Mano, satu tahun pertama, sebagai fondasi pergerakan pengembangan pariwisata di Mano.
Keberadaan beberapa obyek wisata di Kampung Mano disadari betul oleh POKDARWIS BEO MANO sebagai daya tarik tersendiri yang bisa dimaksimalkan menjadi industri. sebut saja: Pong Dode, Compang Mano, dan beberapa lokasi dengan pemandangan alam persawahan yang memanjakan mata.