PONG DODE
Sebuah hutan lindung bernama Pong Dode di Kampung Mano, Kelurahan Mandosawu, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur masih terjaga kelestariannya.
Pong Dode masuk wilayah Manggarai Timur, jaraknya lebih dekat dari Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, yaitu 15 kilometer (km) dan bisa ditempuh 30 menit dengan mobil, sedangkan dari Borong, ibu kota Manggarai Timur ditempuh satu jam dengan mobil.
Hutan itu tak pernah dijamah atau dirambah manusia, walau berada di tengah-tengah kampung modern. Tidak ada yang tahu pasti sejak kapan Pong Dode dijaga kelestariannya, tetapi ada kepercayaan merusaknya sama saja dengan memanggil kutukan.
Nama Pong Dode memiliki banyak versi. Pertama berasal dari kata pong yang memiliki arti hutan, sedangkan dode adalah eufemisme dari kata kode yang berarti kera. Karena itu Pong Dode bermakna hutan kera.
Bagi warga setempat, suara kera memberi tanda sakral. Misalnya saat kera bersuara gaduh atau berteriak di malam hari, keesokan harinya biasanya akan seorang warga kampung yang meninggal.
Warga juga meyakini, di hutan Pong Dode terdapat kera putih misterius. Berdasarkan kepercayaan warga, siapapun yang bertemu atau melihat kera putih dengan mata kepala sendiri, hidupnya akan penuh dengan keberuntungan.